Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengapresiasi PT Vale Indonesia Tbk yang menandatangani perjanjian kerja sama bersama Zhejiang Huayou Cobalt Company untuk memproses bijih nikel PT Vale dari Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa diperkirakan menghasilkan hingga 120 kiloton nikel yang menjadi bagian penting untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.
Politisi yang akrab disapa Gus Falah itu menyatakan, dengan teknologi tinggi yang dimiliki perusahaan asal Tiongkok itu, bisa mendorong hilirisasi nikel di Blok Pomalaa menjadi lebih cepat dan lebih baik. “Apalagi, PT Vale memiliki deposit nikel luar biasa hebat di negeri ini,” ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya kepada Parlementaria, Selasa (15/11/2022).
Politisi PDI-Perjuangan itu melanjutkan, melalui hilirisasi nikel yang mampu menopang industri baterai, maka ke depannya penggunaan energi fosil lambat laun akan tergantikan. Dan, kerja sama Vale dengan Huayou ini akan lebih memperkuat posisi Indonesia di ranah dunia. “Kerja sama ini akan lebih memperkuat posisi Indonesia di ranah internasional, bahwa kita pengguna energi baru terbarukan,” ujar Gus Falah.
Diketahui, pengembangan hilirisasi nikel, termasuk di Pomalaa ini merupakan ‘kunci’ untuk mengembangkan industri baterai nasional, khususnya dalam mendukung industri kendaraan listrik. CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, proyek tersebut turut menjadi bukti komitmen PT Vale Indonesia terhadap praktik penambangan berkelanjutan yang selaras dengan prioritas B20 untuk memastikan transisi energi yang adil dan teratur.
Sumber:dpr.go.id