Oleh : M. Syarif Hidayatullah Akbar S.H (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jayabaya)
Bahasa merupakan hal yang utama dalam komunikasi, berfungsi sebagai alat interaksi sosial, informasi yang disampaikan dalam bentuk resmi atau tidak resmi perlu peran bahasa dalam menyampaikanya. Kesempurnaan dalam menyampaikan informasi ditentukan dengan kuat rendahnya manusia dalam mengemas bahasa menjadi informasi dan kemampuan adaptasi dalam situasi dan kondisi tertentu.
Bahasa Arab pada masa modern menjadi bahasa yang penting dan memiliki banyak peran, sehingga masyarakat akan lebih memahami informasi atau sirat makna yang terkandung dalam sebuah kalimat dan padanan kata. Studi dalam sejarah menunjukkan bahwa Bahasa Arab telah menjadi objek perhatian yang cukup besar oleh masyarakat penutur Bahasa Arab pada khususnya dalam komunitas muslim. Selama hampir dari 15 abad keterikatan dan kekaguman terhadap bahasa telah kuat, mencapai sanjungan dan bahkan telah melahirkan kultus linguistik dengan signifikasi estetika.
Pendidikan Islam adalah mengantarkan makhluk untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan kata lain tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah realisasi dari tujuan dan cita-cita Islam itu sendiri. Karena sumber asli Al-Qur’an dan Sunnah, serta keilmuan Islam secara tertulis adalah Bahasa arab, maka sangatlah penting bagi umat Islam terutama dalam memahami bahasa ini untuk mempelajari dan menguasai keilmuan secara tertulis dalam Islam. Akan menjadi sulit jika kita mengkaji Islam dari sumber asli tanpa penguasaan Bahasa Arab. Beberapa keilmuan seperti tafsir, fiqih, tasawwuf, ditulis dalam Bahasa Arab.
Karena al-Qur’an ditulis dalam Bahasa Arab maka terjadilah perkembangan yang laur biasa pada kebahasaaraban, sehingga seringkali bahasa dari Timur Tengah ini mengglobal dan dipakai sebagai alat interaksi manusia dengan Sang Pencipta sebagai ritual dan sesama manusia baik dalam pertemuan penting internasional hingga ke komuni yang terkecil pun.
Jika disimpulkan, beberapa peran bahasa sebagai berikut: Bahasa Arab adalah wahyu, sehingga bahasa ini menjadi bahasa yang istimewa. Kemudian bahasa ini merupakan bahasa dunia, mencakup tingkat internasional. PBB dan konferensi penting kelas dunia menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar yang tentunya disambangi dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Arab juga menjadi alat komunikasi bagi umat Islam, menjalankan syariat agama dengan bahasa ini. Dan yang terakhir Bahasa Arab menjadi core atau dsar dalam kajian keislaman.
Menghidupkan Bahasa Arab adalah salah satu bentuk jihad sebagai umat Islam karena mempermudah masyarakat mengethi informasi dan menjalankan syariat-syariat Islam. Ada pepatah yang saya pelajari ketika saya masih duduk dibangku sekolah menengah atas, ihya’ul lughatil arabiyyati jihadun wa ifsaaduhaa itsmun. Yang artinya dalam Bahasa Indonesia “Menghidupkan Bahasa Arab adalah bagian dari perjuangan dan merusak Bahasa Arab adalah dosa.” Perlu diingat bahwa dosa ini bukan secara syariat haram, akan tetapi ini prinspi yang dibangun bagi mereka pecinta Bahasa Arab sekaligus mengetahui Bahasa Arab.
Semoga kita semua dipermudah dalam menguasai dan menjaga Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
