Penanganan banjir rob, khususnya di Jawa Tengah harus diatasi secara menyeluruh. Sedia payung sebelum hujan tanpa harus menjadi tambal sulam adalah prinsip harus yang diyakini oleh setiap stakeholder untuk mengatasi banjir rob. Sehingga, pembangunan infrastruktur jangka pendek, menengah, dan panjang harus diterapkan. Dimana, nantinya akan berdampak signifikan, khususnya untuk masyarakat pesisir.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi V DPR RI Sudewo usai memimpin Kunjungan Komisi V DPR RI ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/10/2022). Normalisasi sungai, nilainya, menjadi salah satu agenda yang perlu disegerakan.
“Saat ini, Kementerian PUPR sekarang sedang dilakukan normalisasi sungai Loji 1, 2 dan 3. Itu adalah dalam rangka mengatasi rob juga. Adapun hal yang lain yang masih belum bisa tercover oleh Kementerian PUPR, saya akan dorong Direktorat Jenderal Sumber Daya Air supaya detail koordinasi dengan pemerintah provinsi,” ucap Sudewo kepada Parlementaria.
Terakhir, Politisi Fraksi Partai Gerindra itu meminta beberapa daerah di Jawa Tengah yang memiliki titik rawan banjir harus segera ditanggulangi. Baginya, penanggulangan di titik rawan tersebut jadi penting, mengingat masyarakat pesisir menggantungkan hidup di daerah tersebut.
“Menangani banjir rob menjadi prioritas bidang infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah Ini adalah sesuatu yang sangat penting. Kami harap masukan dari Pemerintah Provinsi Jawa tengah agar bisa berkoordinasi dan menindaklanjuti secara tepat,” tandas Sudewo.
Sebagai informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan sejumlah langka demi menangani banjir rob, khususnya Provinsi Jawa Tengah. Sejumlah proyek infrastruktur sumber daya air (SDA) itu sedang diupayakan di Kota Semarang dan Pekalongan. Khusus di Kota Semarang, penanganan banjir rob tahap I telah dilakukan sejak tahun 2016-2019, berupa tanggul laut hingga rumah pompa. Kini, proyek penanganan banjir rob telah masuk tahap II, salah satunya berupa tanggul laut sepanjang 2 kilometer
Sumber: dpr.go.id