Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah IAIN Salatiga melaksanakan tugas Ujian Akhir Semester (UAS) dengan melakukan pendampingan langsung ke masyarakat.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat. Dalam mata kuliah itu, mahasiswa diberikan kesempatan untuk memilih praktik pendampingan yang sesuai keterampilan mahasiswa dan kebutuhan masyarakat.
Salah satu mahasiswa PMI atas nama Khosyiatussalma memberikan pendampingan masyarakat berupa program pembuatan eco-enzym dari kulit buah di Dusun Kintelan Kidul, Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Ide program ini berangkat dari perhatian mahasiswa tentang banyaknya sampah, khususnya sampah organik kulit buah yang dibuang percuma oleh warga. Padahal, sampah organik bisa bermanfaat apabila mampu dikelola dengan baik.
Dari sini muncul inisiatif mahasiswa tersebut untuk memberikan pendampingan tentang eco-enzym.
Masyarakat masih sangat awam dengan mengolah kulit buah menjadi eco enzym. Eco-enzym merupakan hasil olahan limbah dapur yang difermentasikan dengan menggunakan gula. Limbah yang diolah berupa kulit buah dan sayuran.
Praktik ini merupakan manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai sehingga menjadi sesuatu yang berharga.
Adapun manfaat eco-enzym diantaranya untuk cairan pembersih lantai, piring, pakaian, membersihkan kamar mandi atau kloset, insektisida, obat kumur dan gosok gigi, mencuci rambut, hand sinitizer, pembersih udara (air purifer), obat luka gores, dan lainnya. (*)
Kontributor: Saipullah Hasan