Mensos Risma diminta audit data penerima Bansos dan BLT di desa Prambontergayang

  • Bagikan

Jakarta- Selain BBM subsidi disebut tidak tepat sasaran, bansos pun mengalami hal yang sama. Sebagaimana kita ketahui, bansos 2022 terbaru diberikan sebagai wujud pengalihan subsidi BBM. Penyaluran bansos ini masih ditangani oleh Kementerian Sosial RI seperti ketika pandemi.

Salah satu aktivis dan pengamat kebijakan publik Nur Eko Suhardana, menganggap banyak bantuan pemerintah tidak tepat sasaran khususnya di desa prambontergayang kec.soko kab.tuban, sehingga hal itu memunculkan desas desus isu tidak enak dilingkungan masyarakat.

Dalam keterangan pers yang diterima awak media, Nur eko mengatakan “Banyak keluhan dan laporan dari masyarakat desa prambontergayang khususnya, bahwa BLT dan Bansos dari pemerintah saat ini tidak tepat sasaran, salah satu contohnya warga yang sudah meninggal masih ada yang mendapat bantuan BLT dan Bansos, padahal orang tersebut sudah meninggal, kemudian yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang menjadi kriteria pemerintah desa menetapkan seseorang berhak menerima bantuan tersebut, karena banyak orang yang mampu tapi malah menerima bantuan tersebut”. Ujar Nur Eko.

Disisi lain nur eko juga mempertanyakan peran dan kinerja kepala desa dan perangkatnya, terutama pendamping bansos dalam menjalankan tugasnya.

Terakhir Nur eko menyampaikan bahwa “Saya akan coba sampaikan keluhan ini Ke DPR RI dan Kemensos, agar kiranya kemensos turun kelapangan untuk dapat mengaudit data penerima BLT dan Bansos desa prambontergayang berdasarkan Fakta kondisis masyarakat dilapangan”. Ujarnya

Disisi lain nur eko juga berharap agar aparat kepolisian dari polres tuban agar sekiranya dapat turun langsung kelapangan untuk mengawal dan memantau serta menerima keluhan dari masyarakat perihal BLT dan Bansos, karena ini progam pemerintah yang harus kita dukung bersama, serta dapat memberi manfaat kepada masyarakat khususnya.

  • Bagikan
Exit mobile version